Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dear Penyebar Paku Di Jalan

Kemarin, dalam perjalanan pulang Fitness menyusuri jalan dari Metropolitan mall ke rumah dengan berjalan kaki...

Nis menemukan paku payung, paku berkarat, mur, peniti, beling. Nis punguti satu persatu dan nis simpan ke dalam paperbag starbuck yang barusan dibeli. Karena nis sibuk nunduk, enggak liat ada Pria mungkin sebaya sama nisa yang merhatiin dari tadi dengan tatapan sinis. 

"Buat apaan mugutin gituan ?" Tanyanya dengan nada tidak suka

"Lumayan buat nukang di rumah" jawabku curiga

"Orang susah-susah naro, situ sibuk-sibuk ngambilin. Matiin rejeki orang lu !" Teriaknya di depan muka nisa 

"Berkah idup lu, bangke ? Kaya kagak masuk neraka lu, Babi !" Teriak nisa tidak kalah kencang. Dia kaget. Wajahnya merah padam. 

Nis terus jalan. Meninggalkannya. 

Sekitar 100 meter dari situ, ada sebuah bengkel di pinggir jalan. Seorang Bapak tua tengah menanggalkan ban motor. 3-4 motor lain mengantri untuk di kerjakan. 

Astaghfirullah. 
Segitunya cari uang. 

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Di antara seseorang yang berjalan di jalanan, ketika ia menemukan ranting yang berduri, ia pun menyingkirkannya, maka Allah bersyukur kepadanya, lalu Dia mengampuninya. (HR. At-Tirmidzi).




Posting Komentar untuk "Dear Penyebar Paku Di Jalan "