Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anti curhat-curhat club

Anti curhat-curhat club

Berbeda dengan ibu-ibu lain yang umumnya punya komunitas dan kegiatan sosial (arisan atau sekedar kumpul), Mama sibuk bekerja. Mencari nafkah halal untuk kami bertiga. 

Seingatku, Mama tidak punya sahabat maupun teman dekat. dengan saudarapun mama jauh. kegiatan mama diwaktu luang dulu adalah membaca, mendengarkan musik india atau mengajak kami pergi kulineran kesekitaran pasar baru atau nonton bioskop. Filmnya yaaaa India...Setelah anak-anaknya mentas, Mama juga memilih sendiri. cendrung seperlunya sama orang. Bukan tanpa alasan Mama bersikap demikian. Aku pernah menanyakannya saat beranjak dewasa. 

"Waktu itu, Aku baru aja cerai. rasanya dunia rumtuh, tidak punya pegangan. Anak masih kecil-kecil. buat makan enggak ada. Jadi, aku dateng ke saudara. niatnya mau pinjam uang buat beli mesin jahit Waktu itu dia baru aja jual padi hasil panennya tapi dia bilang, uangnya mau dipakai buat beli emas 10 gram buat anak laki-lakinya. Yang akhirnya ilang. datang ke saudara yang lain, boro-boro dibukain pintu. Itu sama sodara yang masih punya hubungan darah loh, nis. Cerita sama teman yang mama dapat cuman dikasihani, Bukannya bantuan. sekalipun dibantu, bonusnya diomongin kemana-mana. Orang juga enggak mau dideketin sama orang susah. Jadi tau diri aja" 

Sejak itu, Mama memilih untuk menelan semuanya bulat-bulat. Mama hanya bicara dalam sujud panjangnya, pada Allah. Ada makanan ya dimakan, tidak ada makanan ya dicari. Tidak ada guna teriak dan mengeluh. Hal ini menjadi doktrin untuk kami. 

Dibalik sikap keras dan asosialnya, Mama merupakan sahabat terbaik yang pernah nisa punya. Opininya cerdas, logis dan rahasia dijamin aman. walau kadang, ada hal-hal yang tidak bisa / tidak enak untuk dibicarakan ke orangtua. 

Sabda Mama "due ora due, menenga"

Satu lagi, Mama benci anak nangis !




Posting Komentar untuk "Anti curhat-curhat club"