Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGALAMAN SUKSES MEMILIKI ANAK KEMBAR DENGAN PROSES BAYI TABUNG BERSAMA DR. INDRA NURZAM CHALIK ANWAR, SP.OG (SETELAH MENANTI SELAMA 8 TAHUN)



Pernikahan Kami sudah menginjak tahun ke tujuh, tapi kami belum juga dikaruniai buah hati. Dalam pikiran yang positif untuk saling menguatkan, Mungkin Tuhan sedang merenda hidup kami. Tuhan sedang menyiapkan anugrah terindah yang akan diberikan pada waktu yang tepat, dan saat itu Tuhan mau kami menikmati masa bulan madu yang lebih panjang. Meski usilnya burung yang berbisa kadang menggoyahkan.

2 tahun pertama pernikahan kami, Aku sempat 5 kali hamil, namun keguguran. Sejak itu, Aku dan Suamiku Denny terus berikhtiar. Dari rumahsakit murah sampai rumahsakit mahal kami datangi, setiap ada dokter bagus yang katanya ahli yang direkomendasikan teman atau saudara, kami kunjungi. Namun kami tidak mendapatkan jawaban penyebab keguguran berulang itu. Bahkan,  Para Ahli yang kami temui, mengatakan sama bahwa “tidak ada hal yang menghambat kehamilan dari kami berdua”.

Ditahun ke 5 pernikahan, dibantu seorang Profesor ahli kesuburan, Aku sempat melakukan inseminasi sebanyak 3 kali. Gagal. Biaya satu kali inseminasi berkisar diangka belasan juta. Aku menyerah. Mungkin ini cara Tuhan meghukum kami. Tapi tidak dengan Denny – lelaki ini rupanya tidak pernah mengenal kata menyerah dan kalah. Denny terus memotivasi aku untuk tidak ragu bahwa Tuhan maha baik. Karena keraguan seperti sebiji sesawi yang dapat memindahkan gunung. Denny yakin sepenuhnya, suatu hari nanti, kami akan menjadi orangtua.

Tahun ke 6 pernikahan, pihak Gereja menyarankan kami untuk mengunjungi seorang dr. Anthony Atmadja, Sp.OG di Rumahsakit Mitra Keluarga Bekasi Barat. Mendengar riwayat kami, beliau merujuk kami ke dr. Indra Nurzam Chalik Anwar, Sp.OG. di Morula IVF Menteng Jakarta Pusat. Dr. Anthony bilang, dr. Indra merupakan seorang dokter ahli kesuburan. Bayi tabung pertama yang lahir di Klinik Morula IVF pada tahun 1997 bernama Tirta merupakan maha karyanya. Melalui media sosial, Kami mulai mencari tahu mengenai dr. Indra. Ada banyak sekali testimoni para pejuang buah hati yang berhasil hamil dibawah supervise beliau, dr. Indra juga memiliki Instagram yang berisi postingan yang mendidik kami mengenai reproduksi dan kesuburan yaitu @indrancanwar. Kami merasa wajib membekali diri dengan pengetahuan yang cukup mengenai bayi tabung karena biaya tindakan ini relative mahal.

Setelah menyelaraskan pikiran (harapan) dan realitas, Aku bersama Denny datang menemui dr Indra pada hari kedua haid, dengan membawa hasil pemeriksaan yang telah kami lakukan dalam kurun waktu 1 tahun sebelumnya dan buku nikah asli. Denny menjalani Analisa sperma dan  screening darah ; hepatitis B,C HIV. Sedangkan aku melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat organ reproduksi,pengecekan profil hormon dan screening darah berupa toksoplasma, rubella, hepatitis B, C dan HIV. Setelah semuanya dinyatakan bagus, mengingat factor usia, kami langsung program bayi tabung.

Kami nyaman dengan dr. Indra, tidak banyak pantangan makanan atau aktifitas yang dilarang selama kami menjalani program bayi tabung dibawah supervise beliau. Dr. Indra well educated, mudah dihubungi dan respon atas keluhan kami selalu cepat ditanggapi. Walau dr. Indra sibuk, tapi kami merasa dilayani secara personal. Tapi rupanya, Tuhan sedang mengajari kami tentang penyertaannya. Dengan embrio excellent  FET (Frozen Embrio Transfer), Aku berhasil hamil. Namun janin itu tidak dapat berkembang dengan baik. Lagi-lagi aku keguguran. Ini pukulan telak bagi psikis kami. Dr. Indra bilang, “Saya belum menyerah. Mari kita upayakan lagi. Saya janji akan mengevaluasi Ibu, mencari tahu penyebab keguguran berulang ini”. Tidak pernah seorangpun dokter ahli yang pernah mengatakan ini pada ku dan Denny. Kami merasa sudah berada ditangan yang tepat. Kami terus bergumul dalam doa memohon Tuhan memberikan mukjizatnya pada Aku dan Denny.



Pada hari ke 9-11 siklus Haid, Aku melakukan Histeroskopi. Tindakan ini adalah satu upaya dr. Indra mengevaluasi keguguran berulang yang aku alami Histeroskopi merupakan prosedur untuk melihat langsung rongga Rahim dengan bantuan kamera. Tujuannya untuk melihat kelainan yang mungkin dapat mengganggu proses menempelnya embrio pada dinding Rahim, untuk mengoreksi kelainan-kelainan yang mungkin bisa mengganggu kesuburan seperti polip endometrium, miom submucosa, perlengketan dinding Rahim. Pada kasus saya, dr. Indra menemukan polip pada endometrium. Setelah polip di “ambil”, dr. Indra kembali melakukan FET. Kali ini dengan 2 embrio dengan kualitas moderat, sekaligus.

Aku HAMIL ! Puji Tuhan…



Selama hamil, dr. Indra terus memantau perkembangan kesehatan aku dan kedua janin kembar kami. Dr. Indra memberi suntikan pengencer darah selama masa kehamilan karena dr. Indra curiga ada masalah dengan kekentalan darah. Nyaris tidak ada masalah dengan kehamilanku kali ini, mimpi itu kian nyata. Masuk 9 bulan usia kehamilan, aku mengalami flek. Aku dan Denny takut sekali, Kami memutuskan untuk menjalani rawat inap di RSIA Bunda. HB ku sempat drop menyentuh angka 6, perlu transfusi untuk dapat melahirkan kedua bayi kembar kami dengan cara operasi sectio (SC).




Mazmur 139 : 13 Sebab engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan Ibuku.

Oleh anugrah & kasih dari Bapa Surgawi, Pada hari Jumat 10 Januari 2020 Telah lahir Kedua putra putri pertama kami : Mikhaela Shakila Valerie dan Mikhael Brant Darius. Semoga menjadi anak yang takut Tuhan, sehat, cerdas dan senantiasa beruntung. Amin…
Kami yang berbahagia,
Ibu Erna Rina dan Bapak Denny Frengky.

Posting Komentar untuk "PENGALAMAN SUKSES MEMILIKI ANAK KEMBAR DENGAN PROSES BAYI TABUNG BERSAMA DR. INDRA NURZAM CHALIK ANWAR, SP.OG (SETELAH MENANTI SELAMA 8 TAHUN)"