Hati-hati dengan tukang.com
Tulisan ini adalah tentang kekecewaan saya terhadap aplikasi menyedia tukang yaitu tukang.com. Sebelumnya, saya sudah mempercayakan perbaikan rumah dan perangkat elektronik saya pada aplikasi ini selama lima tahun dan saya selalu puas. Ini dua vendor terpercaya saya ; HK (Helmi Kristopo) dan Mas Rudi untuk AC. HK nya atasnama Wirawan ya, bukan yang lain!!!
Kejadian ini, berawal dari atap rumah saya di lantai 3 bocor, saat saya menghubungi Wira, dia bilang, tegah mengerjakan pekerjaan lain hingga satu bulan kedepan. Lalu, saya mengorder tukang lain dengan aplikasi tukang.com. sesuai jadwal yang dijanjikan, datanglah seorang tukang sebut saja Mr. X. Setelah saya tunjukan dimana lokasi bocornya, dia naik ke atap, mengambil gambar dengan telepon pintarnya lalu membuat estimasi biaya. Hebatnya, tukang dari tukang.com ini tidak melakukan pengukuran dan tidak bertanya luas tanah dari rumah saya. Mungkin besok, sebaiknya ditutup saja pabrik yang memproduksi meteran.
Mr. X memberi estimasi biaya sebesar 85 juta dengan luas atap 180 meter. Sedangkan luas tanah saya hanya 148 meter, tentu saja, tidak semua tertutup atap. Setelah saya komplen, mr x merevisi estimasi biayanya dan saya menerima pada akun saya di tukang.com. artinya, estimasi biaya ini disetujui oleh tukang. com. Lagi-lagi, estimasi biaya yang telah diturunkan itu, dihitung tanpa adanya pengukuran lapangan. Turun menjadi 127 meter luas atapnya dengan biaya 60 an juta.
Tukang.com mempercayakan sepenuhnya pengukuran volus kepada mitranya tanpa ada cek dan ricek sebelumnya. tukang. com baru akan menurunkan teamnya ketika pekerjaa. Hampir selesai. Ini bahaya, karena mitra bisa memanipulasi volum yang berdampak pada bengkaknya biaya. Secara tidak langsung, tukang. com sebagai penyedia jasa mendukung aksi pencurian ini.
Berikut ini adalah jawaban dari staff kantor tukang.com saat saya mengadukan hal ini ;
Kejadian ini, berawal dari atap rumah saya di lantai 3 bocor, saat saya menghubungi Wira, dia bilang, tegah mengerjakan pekerjaan lain hingga satu bulan kedepan. Lalu, saya mengorder tukang lain dengan aplikasi tukang.com. sesuai jadwal yang dijanjikan, datanglah seorang tukang sebut saja Mr. X. Setelah saya tunjukan dimana lokasi bocornya, dia naik ke atap, mengambil gambar dengan telepon pintarnya lalu membuat estimasi biaya. Hebatnya, tukang dari tukang.com ini tidak melakukan pengukuran dan tidak bertanya luas tanah dari rumah saya. Mungkin besok, sebaiknya ditutup saja pabrik yang memproduksi meteran.
Mr. X memberi estimasi biaya sebesar 85 juta dengan luas atap 180 meter. Sedangkan luas tanah saya hanya 148 meter, tentu saja, tidak semua tertutup atap. Setelah saya komplen, mr x merevisi estimasi biayanya dan saya menerima pada akun saya di tukang.com. artinya, estimasi biaya ini disetujui oleh tukang. com. Lagi-lagi, estimasi biaya yang telah diturunkan itu, dihitung tanpa adanya pengukuran lapangan. Turun menjadi 127 meter luas atapnya dengan biaya 60 an juta.
Tukang.com mempercayakan sepenuhnya pengukuran volus kepada mitranya tanpa ada cek dan ricek sebelumnya. tukang. com baru akan menurunkan teamnya ketika pekerjaa. Hampir selesai. Ini bahaya, karena mitra bisa memanipulasi volum yang berdampak pada bengkaknya biaya. Secara tidak langsung, tukang. com sebagai penyedia jasa mendukung aksi pencurian ini.
Berikut ini adalah jawaban dari staff kantor tukang.com saat saya mengadukan hal ini ;
Karena ragu, akhirnya saya menghubungi seorang teman yang berprofesi sebagai kontraktor dengan latar belakang pendidikan sipil, dia mengukur dengan cermat berapa luas atap rumah saya dan berapa estimasi biaya perbaikannya. FYI. Luas atap saya hanya sisi belakang 2,5 sisi depan 10m atapnya.lebarnya 8m (8x12,5)
Jauh sekali yaaaaaa...
Rumah bercat kuning adalah rumah saya.
Posting Komentar untuk "Hati-hati dengan tukang.com"