Perbaiki sistem, bukan mencari siapa yang bersalah?
Sambil nyusuin Hanim, kadang Nis baca buku atau nonton tv. Chanel kesukaan nisa selain fox crime adalah nat geo wild, national geographic dan discovery. Nis seneng menyimak cerita detektif atau sesuatu yang berdasarkan kisah nyata. Misalnya tayangan mengenai pesawat jatuh, detik-detik sebelum sebuah pengeboran minyak lepas pantai dengan tingkat keamanan tinggi meledak, Kecelakaan kerja di Rumahsakit, dsb. Yang umumnya menelan korban jiwa. tapi mereka membuat film dokumenternya untuk dijadikan pelajaran bersama.
Yang menarik, mereka tidak mengambil jalan pintas dengan sebatas mencari "siapa yang bersalah?" Kasih surat peringatan, pecat atau dihukum dengan membayar sejumlah uang. Tapi juga dianalisa, Apa yang salah dari sistem? Apa yang harus diubah agar tidak terulang? dan yang sering nis dengar dari tayagan itu adalah bahwa kecelakaan kerja tidak terjadi begitu saja. selalu ada kronoligi yang membentuknya. Entah SOP yang tidak ditaati, kinerja team yang tidak solid atau komunikasi yang tidak beres.
Keberpihakan terhadap kemausiaannya kental sekali. Mengganggap bahwa sumber daya manusia merupakan aset, jadi tidak semata mencari keuntungan. Semoga, para pemangku kepentingan dapat berpikir kritis. Setelah tau siapa yang bersalah dan ganti rugi... Lalu selanjutnya apa? Siapa yang bisa jamin hal yang sama tidak terulang? siapa yang melindungi hak pekerja yang sudah menghasilkan profit untuk perusahaan?
Jika sistem kerja tidak diperbaiki, siapapun bisa menjadi "pelaku" berikutnya dan selaku akan ada korban-korban selanjutnya.
Yang menarik, mereka tidak mengambil jalan pintas dengan sebatas mencari "siapa yang bersalah?" Kasih surat peringatan, pecat atau dihukum dengan membayar sejumlah uang. Tapi juga dianalisa, Apa yang salah dari sistem? Apa yang harus diubah agar tidak terulang? dan yang sering nis dengar dari tayagan itu adalah bahwa kecelakaan kerja tidak terjadi begitu saja. selalu ada kronoligi yang membentuknya. Entah SOP yang tidak ditaati, kinerja team yang tidak solid atau komunikasi yang tidak beres.
Keberpihakan terhadap kemausiaannya kental sekali. Mengganggap bahwa sumber daya manusia merupakan aset, jadi tidak semata mencari keuntungan. Semoga, para pemangku kepentingan dapat berpikir kritis. Setelah tau siapa yang bersalah dan ganti rugi... Lalu selanjutnya apa? Siapa yang bisa jamin hal yang sama tidak terulang? siapa yang melindungi hak pekerja yang sudah menghasilkan profit untuk perusahaan?
Jika sistem kerja tidak diperbaiki, siapapun bisa menjadi "pelaku" berikutnya dan selaku akan ada korban-korban selanjutnya.
Posting Komentar untuk "Perbaiki sistem, bukan mencari siapa yang bersalah? "