Cerita Sukes Bayi Tabung Bersama dr. Indra NC Anwar, Sp.OG ; Setelah 9 tahun menanti buah hati by Lia Susanto
Cerita Sukes Bayi Tabung Bersama dr. Indra NC Anwar, Sp.OG ; Setelah
9 tahun menanti buah hati by Lia Susanto
Setelah pernikahan saya dengan Mas Hendro menginjak
tahun ke 5, saya baru menyadari “kering” nya rumah tangga kami tanpa kehadiran
buah hati. Sejak itu, kami mulai memeriksakan diri ke dokter kandungan. Hasil
pemeriksaan dokter, diketahuilah bahwa ketidaksuburan itu berasal dari saya.
Tentu, sebagai perempuan, saya syok dan minder. Mental saya jatuh. Melihat
seekor kucing yang tengah hamil, saya meratap dalam hati “Ya Allah, kucing
aja bisa hamil, kok saya enggak ?” Alhamdullilah, saya punya suami yang
selalu mendampingi dalam suka dan duka. Seperti janjinya dalam pernikahan kami
pada 7 April 2001. Mas Hendro bilang, “Dengan atau tanpa anak, Kamu tetap
istriku sampai kapanpun”
Tahun 2009, Bayi tabung pertama kami gagal. Meskipun
embrio yang kami peroleh banyak. Menurut saya, sebabnya mungkin, Setelah Embrio
Transfer (ET) saya berendam air hangat. Saat itu,Tidak ada informasi dari
pihak Morula IVF mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah
melakukan ET. Saya kecewa sekali. Saya menyampaikan hal ini kepada dr. Indra.
Beliau menerimanya dan bertanya, apakah saya bersedia melakukan program bayi
tabung lagi ?
Menurut prosedur, walaupun saya bersedia mengulang
proses bayi tabung, saya tetap harus “mengistirahatkan” rahim saya selama tiga
bulan. Tiga bulan kemudian, saya dan Mas Hendro memutuskan untuk mengulang bayi
tabung lagi. Kali ini menggunakan embrio beku yang kami simpan. Yang saya
ingat, saya memasukan 2 embrio dengan proses ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm
Injection) sebelumnya. Kami harus menunggu selama 2 minggu untuk mengetahui
apakah program bayi tabung kami kali ini berhasil ? Apakah saya Hamil ?
Dipengaruhi kegagalan pertama, saya tidak berani
banyak berharap lagi. Apalagi waktu itu, saya merasakan tanda-tanda menjelang
haid. Keesokannya kami dijadwalkan periksa ke Laboratorium, sorenya saya
mengangkat dua ember berisi air dengan kedua tangan saya utuk menyiram teras
rumah kami yang sedang dalam renovasi yang waktu itu berdebu. Keesokan harinya,
kami ke Laboratorium untuk periksa menggunakan testpack dan periksa B-hCG. Saat
itu rasanya seluruh adrenalin saya terpacu. Meskipun Mas Hendro bilang, kita
tunggu hasil B-hCG nya selesai. Tapi karena saya tidak sabar, saat Mas Hendro
lengah, saya menghubungi Suster coordinator dr Indra untuk menanyakan hasilnya.
Oleh Suster tersebut diberitahukan bahwa hasil testpack saya positif. Saya
menyimpan kebahagiaan itu sampai hasil B-hCG nya keluar. Hasil B-hCG menyatakan
hal yang sama. Saya hamil. Lalu kami berdua sujud syukur.
Saya memeriksakan kandungan ke dr. Indra,
alhamdullilah tidak ada masalah selama proses kehamilan. Hingga menjelang 9
bulan, saya pamit ke dr. Indra bahwa saya akan melahirkan dengan dokter
kandungan di RS. Pantai Indah Kapuk – RS dimana saya bekerjsa saat itu. Dr. Indra
mengijinkan bahkan saat ditanya siapa rekomendasi dokter kandungan yang bagus
untuk saya, beliau menjawab dr. Yani.
Alhamdullilah setelah penantian yang Panjang, putra
semata wayang saya Hafizh Zulfathan Susanto lahir pada 31 Maret 2010. Hafizh tumbuh
dan berkembang dengan baik. Saat ini usianya sudah 9 tahun.
Saran saya untuk para pejuang buah hati, yang pertama pilihlah
dokter yang sudah senior dengan angka kehamilan yang tinggi. Yang kedua
pilihlah dokter yang merekomendasikan tindakan maupun obat-obat yang rasional
(tidak komersil) karena hal ini akan menghemat biaya bayi tabung yang mahal.
Yang ketiga pilih dokter yang melayani dengan hati dan berempati tinggi. Banyak
dokter jaman sekarang yang pasiennya belum menyampaikan keluhannya…belum
periksa…tapi sudah dituliskan resep. Yang saya salut dari dr. Indra, walau
pasiennya banyak dan sibuk, beliau hafal nama-nama pasiennya. Hal- hal ini yang
membuat saya tidak ragu merekomendasikan dr. Indra kepada teman-teman saya yang
masih berjuang mendapatkan buah hati. Dalam memilih klinik, pilihlah klinik
yang ekslusif yang khusus menangani fertilitas. Walaupun mahal tapi worth
it, jangan sampai mengganggu focus kita dalam berusaha mendapatkan buah
hati.
Pada Oktober 2011 Majalah wanita Kartini pernah
menuliskan kisah perjuangan saya dan Mas Hendro dalam mendapatkan Hafizh dari
hasil Embrio yang dibekukan selama 3 (tiga) bulan.
Posting Komentar untuk "Cerita Sukes Bayi Tabung Bersama dr. Indra NC Anwar, Sp.OG ; Setelah 9 tahun menanti buah hati by Lia Susanto"