MENIMBANG RASA
MENIMBANG RASA
Setelah hampir sebulan berlangganan go klin, laundri dan katering. akhirnya, ada orang baik yang menyampaikan berita suka cita bahwa ada ibu paruh baya yang bersedia bekerja di rumah kami. Tidak full time memang.
Anak-anak nis memanggilnya Bude. Bude baru bisa datang jam 9.30 ke rumah kami karena terlebih dahulu harus bekerja di rumah lain, sebut saja rumah pertama. di rumah-rumah tempatnya bekerja dia mengerjakan; nyapu, ngepel, beberes, nyuci, gosok dan masak. senin sampai minggu. lalu pulang setelah semua selesai. tidak sesuai dengan ekspektasi kami diawal memang, kami berharap khadimat yang menginap.
Bude bekerja di rumah kami setelah keluar dari rumah kedua (sudah bekerja 3 th) saat nis tanya alasannya, karena selama bekerja di sana, pemilik rumah tidak pernah memberi / menawarinya sekedar minum :( untuk memintapun Bude sungkan.
Waktu Nis tanya, Ibu mau gaji berapa ? dia memberikan nominal yang kecil. tidak sampai separuh dari yang nis anggaran untuk khadimat penuh waktu. katanya, itu nominal yang sama yang dia terima dari rumah pertama. Nis sepakat tanpa menawar. Nis juga mempersilahkan bude untuk mengambil minum sendiri dari dispenser kami, kalau mau makanan kami, boleh makan sama-sama.
"Ibu enggak keberatan klo makanannya berkurang ?" Tanyanya
"Enggak. Saya enggak pernah tanya makanan yang saya yang habis, saya enggak pernah hitung, Bude. Klo saya punya uang, saya beli lagi" jawab nis
...Nis ingat Almh Emak. tangannya yang kasar yang selalu memberikan belaian dan pelukan tulus buat nis, dipakainya mencari nafkah halal seumur hidupnya. dengan menjual tenaga. Al Fatihaaah buat Emak.
Betapa hidup bersama emak membuat nis selalu menimbang rasa dalam segala aspek kehidupan yang nis jalani. terimakasih mak...
Setelah hampir sebulan berlangganan go klin, laundri dan katering. akhirnya, ada orang baik yang menyampaikan berita suka cita bahwa ada ibu paruh baya yang bersedia bekerja di rumah kami. Tidak full time memang.
Anak-anak nis memanggilnya Bude. Bude baru bisa datang jam 9.30 ke rumah kami karena terlebih dahulu harus bekerja di rumah lain, sebut saja rumah pertama. di rumah-rumah tempatnya bekerja dia mengerjakan; nyapu, ngepel, beberes, nyuci, gosok dan masak. senin sampai minggu. lalu pulang setelah semua selesai. tidak sesuai dengan ekspektasi kami diawal memang, kami berharap khadimat yang menginap.
Bude bekerja di rumah kami setelah keluar dari rumah kedua (sudah bekerja 3 th) saat nis tanya alasannya, karena selama bekerja di sana, pemilik rumah tidak pernah memberi / menawarinya sekedar minum :( untuk memintapun Bude sungkan.
Waktu Nis tanya, Ibu mau gaji berapa ? dia memberikan nominal yang kecil. tidak sampai separuh dari yang nis anggaran untuk khadimat penuh waktu. katanya, itu nominal yang sama yang dia terima dari rumah pertama. Nis sepakat tanpa menawar. Nis juga mempersilahkan bude untuk mengambil minum sendiri dari dispenser kami, kalau mau makanan kami, boleh makan sama-sama.
"Ibu enggak keberatan klo makanannya berkurang ?" Tanyanya
"Enggak. Saya enggak pernah tanya makanan yang saya yang habis, saya enggak pernah hitung, Bude. Klo saya punya uang, saya beli lagi" jawab nis
...Nis ingat Almh Emak. tangannya yang kasar yang selalu memberikan belaian dan pelukan tulus buat nis, dipakainya mencari nafkah halal seumur hidupnya. dengan menjual tenaga. Al Fatihaaah buat Emak.
Betapa hidup bersama emak membuat nis selalu menimbang rasa dalam segala aspek kehidupan yang nis jalani. terimakasih mak...
Posting Komentar untuk "MENIMBANG RASA"