Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sakit Maag : Bolehkah Berpuasa...?

 


Puasa merupakan ibadah utama dari rangkaian Ibadah Ramadhan tersebut. Puasa menahan lapar dan haus sejak matahari terbit sampai terbenam. Satu hal yang selalu menjadi pertanyaan apakah lambung kita tahan tidak makan dan minum selama 13-14 jam tersebut.


Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya harus menyampaikan dulu hikmah dari puasa Ramadhan tersebut yaitu Berpuasalah agar kamu sehat. Jadi jelas jawabannya bagi orang yang sakit maag apalagi yang tidak mempunyai sakit maag diwajibkan berpuasa agar menjadi sehat. 

Pertanyaan berikutnya apakah ini berlaku bagi semua yang sakit maag? Tentu kalau seseorang   sedang mengalami sakit maag yang akut sedang mual dan muntah bahkan muntah darah atau buang air besar hitam mereka jelas tidak boleh berpuasa.


Secara umum sakit maag dengan istilah medis yang sering digunakan Dispepsia dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu  sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Kepastian pembagian ini tentu selelah dilakukan peneropongan dengan alat yang disebut endoskopi.  Dispepsia fungsional terjadi apabila pada pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas) tidak didapatkan kelainan secara anatomi. Adapun dispepsia organik adalah secara pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi didapatkan kelainan secara anatomi, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari, polip pada kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari serta kanker pada organ pencernaan tersebut.


Pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala sakit maag.Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada 1 pekan puasa pertama dan gejala ini Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya. Pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur, serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung, serta peningkatan asam lambung. Adapun pada orang yang memang terdapat kelainan organik,puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan tepat.

Namun,jika sakit lambungnya diobati, mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya. Karena itu, saya sampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi para penderita sakit maag untuk pergi ke dokter mengevaluasi apakah sakit maag yang diderita, termasuk yang mempunyai kelainan organik atau fungsional. Dengan begitu,pada saat di bulan Ramadhan nanti sudah siap lahir batin untuk melaksanakan ibadah puasa.

 

Bisa atau tidaknya berpuasa....


Berbagai pertanyaan timbul dalam praktik sehari-sehari dari pasien yang mempunyai masalah dengan lambung dan ingin melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Pertanyaan tersebut antara lain: Apakah puasa akan memperberat sakit maag?ï€ ïŸApakah orang sakit maag boleh berpuasa? ï€ Apakah orang sehat dengan berpuasa akan menjadi sakit maag? 

Prevalensi terjadinya sakit maag pada masyarakat Amerika hampir mencapai 26%, sedangkan di Inggris hampir 41%. Penelitian terakhir pada masyarakat Jakarta mendapatkan angka bahwa hampir 50% masyarakat Jakarta menderita sakit maag. Data penelitian kami di RSCM pada sekitar 100 pasien dengan keluhan dispepsia, ternyata setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi, didapat 20% yang mengalami kelainan organik. 


Suatu penelitian dengan jumlah pasien yang cukup besar dan melibatkan pusat endoskopi pada beberapa kota di Indonesia juga menunjukkan bahwa dispepsia fungsional terdapat pada 86,41% dari 7.092 kasus dispepsia yang dilakukan endoskopi. Data-data di luar negeri juga mempunyai angka yang tidak terlalu berbeda. Pada penderita dengan gangguan dispepsia, terutama jika dispepsia sudah berlangsung kronis dan sudah berbagai macam obat diberikan,tetapi dengan hasil belum memuaskan, perlu dipertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan teropong (endoskopi) saluran cerna bagian atas. Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui secara struktur kelainan yang didapat. Pada umumnya, penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional.


Adapun pada kelainan organik khususnya pada penderita tukak atau luka yang dalam dan cenderung terjadi perdarahan atau kanker lambung yang juga selalu berdarah tidak dapat melaksanakan puasa. Untuk penderita tukak, baik di usus dua belas jari maupun di lambung selama pengobatan dapat melaksanakan ibadah puasa. Hasil penelitian di RSCM membuktikan bahwa pada pasien yang sudah mempunyai sakit maag yang kronis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terlebih dahulu,sebelum melaksanakan ibadah puasa.Apabila sakit maagnya  bisa diobati terlebih dahulu atau melaksanakan puasa dengan tetap minum obat sehingga akibat yang tidak diharapkan tidak terjadi. 


Bagaimana dengan sakit maag karena gangguan fungsional saja, biasanya dengan berpuasa keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa. Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidak teraturan makan, konsumsi makanan camilan,seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi,merokok dan juga faktor stres. Selama berpuasa,pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa Ramadhan,yaitu saat sahur dan berbuka.


Selama berpuasa, kebiasaan makan camilan dan minum soda pasti tidak dilakukan selama pagi siang maupun sore hari karena sedang berpuasa. Umumnya orang yang berpuasa akan lebih banyak bersabar dan mengendalikan stres. Hal-hal inilah yang menyebabkan pasien dengan gangguan fungsional tersebut dapat berpuasa dengan baik dan keluhan sakit maagnya akan berkurang. Adapun pasien yang tidak mempunyai masalah dengan lambung, sebelumnya tidak perlu takut akan mengalami sakit maag saat berpuasa.Bahkan,puasa akan membuat pencernaan lebih sehat. Obat-obatan untuk sakit maag tidak diperlukan untuk pasien yang tidak ada masalah dengan maag,selama melaksanakan puasa Ramadhan.


Makanan dan minuman selama puasa


Selama berpuasa,asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian terutama pada penderita sakit maag.Kita sebaiknya menghindarkan diri dari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag,antara lain : Hindari makanan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda). Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, minuman beralkohol 5%-20%, anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream. 


Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung, antara lain makanan berlemak,kue tar,cokelat,dan keju.Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas,merica dan bumbu yang merangsang. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak,dan gorengan. Selain makanan minuman di atas, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindarkan bagi penderita sakit maag,antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung,ubi singkong,tales,dan dodol. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindarkan, antara lain makan permen khususnya permen karet dan merokok.

Akhirnya dengan keyakinan bahwa puasa akan membuat kita sehat, Insya Allah kita dapat melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya tanpa gangguan kesehatan. Hal ini bisa terwujud kita bisa memperhatikan makanan dan minuman kita serta segera berkonsultasi dengan dokter jika mempunyai permasalahan kesehatan.

Marhaban Ya Ramadhan.....



DR. Dr. Ari F. Syam SpPD, K-GEH, MMB, FINASIM, FACP

Spesialis Penyakit Dalam 

Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan 

RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI

Posting Komentar untuk "Sakit Maag : Bolehkah Berpuasa...?"