Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mie telur rasa plurarisme

Hal-hal kecil yg dilakukan anak itu bikin bahagia yg ga abis2...Aku enggak pernah memaksa anak-anak untuk puasa. Aku memilih menanamkan hak dan kewajibannya sebagai manusia. Kepada sesama manusia maupun Tuhannya.

Kemarin, teman anak ku main kerumah. Dia baru aja Pulang dari rumah ibadah. Tak lama berselang, anak ku sibuk didapur. Membuat mie telur. Tapi kok, bikinnya cuma satu ?

No, Im fasting. But I dont want my guest to feel hungry in my house, mom...

Dan dia tetep puasa di tengah padat dan teriknya mentari di pasar asemka. Enggak tergoda batalin puasanya. Maka, makan malam di sebuah resto cepat saji Pizza layak jadi hadiahnya

Posting Komentar untuk "Mie telur rasa plurarisme"