Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Travelling inspirator GiliBeleq ; Bukan Jalan-Jalan biasa

Nis suka jalan-jalan, ketemu orang baru, mencoba makanan ditempat baru, hunting foto, pulang...terus apa lagi ? Apa manfaat yang kita berikan untuk daerah yang kita datangi? Lama-lama merasa hampa. Gitu-gitu aja...


Nis pingin melakukan sesuatu yang berarti untuk orang lain, sesuatu yang bisa dikenang, punya saudara ditempat yang kita datangi dan memperpanjang silahturrahmi. Kemudian, Nis menemukan sebuah web yang menjawab keinginan itu. www.kelasinspirasi.org. Sebuah web non profit, mengumpulkan para pekerja dengan masa kerja minimum 2 tahun masa kerja dengan pendidikan min. D3 untuk menjadi relawan (tidak membayar dan tidak di bayar). Relawan fasilitator, relawan guru dan relawan dokumentasi (foto/video).

Dengan berbekal cuti kantor satu hari, Nis memilih Kelas Inspirasi Jelajah 7 pulau di Lombok sebagai tujuan nis menjadi relawan pengajar. Dalam sebuah briefing di museum di kota Mataram Nis bertemu dengan relawan lainnya yang berasal dari berbagai kota dan beragam profesi. Mereka orang-orang luar biasa. Nis ditempatkan di Gili Beleq. Salah satu pulau di Lombok. 




Ini teman-teman relawan pengajar. Yang apke jilbab merah adalah Bu Lia - Humas Univ Brawijaya Malang, yang bawa kamera adalah Mila seorang pegawai Bank Mandiri Syariah di Malamg, si hijab biru Nesya insinyur jebolan ITS dan bertopi adalah Rahel-Bidan dari Jakarta. Kami keliling kota Lombok sebelum menuju Gili Beleq tempat kami mengajar nanti.

 

Foto ini di ambil di Pelabuhan Jeroawu sebelum menyebrang ke Rumah Apung tidak jauh dari Gili Beleq


Ini adalah Rumah Apung. Tempat kami 20 orang relawan menginap. Kami bayar 20 ribu permalam. Diluar makan. Makannya di rumah makan apung. 

 


Ini adalah pantai pink yang jaraknya tidak sampai 1 jam naik perahu dari rumah apung. Kami sewa perahu 500 ribu perhari (lagi-lagi kami patungan).


Kemudian kami singgah di Gili Pasir. Sebuah Gili yang hanya ada saat air laut surut.

 

 

Ini foto para relawan di Gili Pasir. Patrik nya kami lepaskan lagi kok ke Laut. 

 

Kala senja di penginapan Rumah Apung. Salah satu relawan jadi modelnya...indah nian indonesia ku...


Rinjani selalu tampak gagah dari sisi manapun...


Ini adalah Gili Beleq. Gili tempat kami mengajar selama satu hari. Perahu kami tidak dapat merapat ke dermaga karena air laut surut. Jadi saya dan teman-teman relawan harus berjalan menyusuri laut (laut sodara-sodara) sekitar 150 meter untuk mencapai daratan Gili Beleq. Dan saya menemukan Patrik di habitat aslinya. Bagus bangettt...

Dulu yaaaa jaman sekolah. Naik bus, motor, mobil aja saya malas. Macet lah, banjir lah, ujan lah....alesan bgt buat menghindari arau datang terlambat ke sekolah. Saya malu dengan anak-anak pulau ini. Mereka menyusuri laut, berjibaku dengan air ombak setiap pagi untuk bisa belajar. Mereka basah kuyup. Bersalin baju di sekolah jika baju dan barang bawaan mereka lainnya selamat dari basah. Jika tidak, mereka harus bertahan kedinginan dengan baju basah karena baju yang mereka bawa kena asinnya air laut. Anak-anak sekeceil itu...sedih...

Mereka belajar dengan keterbatasan. Mereka harus ujian ke jeroawu. Sarana dan prasarana mereka belajar tidak seperti di kota, tapi mereka tetap bersemangat untuk belajar. Inspirasi dan guru yang baik, itu penting.

 

Saya dan teman-teman relawan lainnya datang, menceritakan tentang profesi kami masing-masing. Bagaimana kami dulu belajar, bagaimana kami bekerja dan bagaimana pengalaman-pengalaman kami. Kami Mengajak mereka bermimpi dan memotivasi mereka bermimpi untuk mewujudkan mimpi itu. 

Kami membawa buku-buku, bercerita, berbagi dan menginspirasi adik-adik Gili Beleq. Melihat adik-adik tertawa riang, Ada rasa senang melebihi saat saya travelling seperti biasanya. 

Dear, traveller...pecinta alam...penggiat pendidikan...seluruh warga negara Indonesia...Ayo daftarkan diri mu sebagai Relawan di tujuan favorit mu. Kehadiran mu ditunggu oleh adik-adik disana. Syukuri hidup mu dengan berbagi...

SEHARI BERBAGI SELAMANYA MENGINSPIRASI


4 komentar untuk "Travelling inspirator GiliBeleq ; Bukan Jalan-Jalan biasa"